عَنْ سَعْدٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ . فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ ” .
Daripada Sa’ad radiallahu ‘anhu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Doa Nabi Yunus ketika dia berdoa di dalam perut ikan paus itu ialah: Tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku daripada orang yang zalim. Sesungguhnya tidaklah seseorang berdoa dengan doa ini pada apa-apa keadaan melainkan Allah akan menjawab doanya. [Jami’ at-Tirmizi, Kitab ad-Da’awat, no: 3505].
Doa ini adalah apa yang ada dalam al-Quran ketika Allah menceritakan tentang Nabi Yunus a.s.
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبً۬ا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّى ڪُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٨٧) فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُ ۥ وَنَجَّيۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٲلِكَ نُـۨجِى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٨٨)
Dan [ingatlah kisah] Dzun Nun [Yunus], ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya [menyulitkannya], maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: [1] “Bahwa tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (87) Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (88) [Al-Anbiya’ : 87-88].
Doa Nabi Yunus ni tak nampak seperti doa pada zahir ayatnya, tetapi apabila melihat isi kandungannya di mana Nabi Yunus menyebutkan “sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. Ia merupakan satu pengakuan tentang kesilapan yang telah dilakukan. Secara tak langsung ia membawa maksud memohon agar Allah mengampuninya.
Sumber : Ust Mohd Masri Mohd Ramli